Jumat, 13 Agustus 2010

Ponsel Semi-Knocked Down Dual Keyboard/Keypad

Sudah pernah menggunakan ponsel dengan dual keyboard/keypad? Atau menggunakan ponsel dengan sistem yang sama dengan yang digunakan oleh mobil?

Well, sebulan kebelakang saya kebetulan menjadi salah satu orang yang beruntung untuk mendapatkan sebuah ponsel uji coba yang kabarnya belum dipasarkan (ketika saya pertama kali mendapatkannya, mungkin sekarang sudah). Ponsel ini sepertinya belum diberi nama, dari pabrikannya saya hanyadiberikan nama sandi yang bisa disebut sebagai ponsel P111.

Ok, sebelum berlanjut ke cerita tentang ponsel ini, berikut beberapa foto yang saya buat, persis ketika pertama kali ponsel ini sampai ditangan saya.




Dari tampilannya memang saya harus jujur bahwa ponsel ini, kalau dalam istilah Indonesia, merupakan ponsel khas China, dengan layar kecil serta beberapa aksesoris yang unik, salah satunya adalah kaca pembesar yang bisa dipasang di ponsel ini, jadi selain bisa melindungi layar, penutup kaca transparan yang menjadi aksesoris ponsel tersebut bisa multi fungsi menjadi kaca pembesar.

Dari keterangan yang saya dapatkan, ponsel ini punya beberapa kelebihan antara lain, dual keyboard, yang bisa diganti dengan sangat mudah, satu model biasa dengan tampilan angka yang sangat besar, cocok untuk para orang tua yang susah untuk mengenali angka di keyboard ponsel yang cukup kecil, serta keunggulan lain adalah air remote, dual OS serta sistem SDK atau semacam sistem rakitan.

Saya akan coba ceritakan keunggulan menurut pabrikan serta beberapa penjelasan teknis dari mereka, dan diakhir tulisan saya akan menceritakan pengalaman saya menggunakan ponsel ini.

Kita mulai dari sistem SKD.  SKD adalah kepanjangan dari Semi-Knocked Down sebuah isitilah yang sering dipakai oleh pabrikan, sebuah istilah yang bberhubungan dengan perakitan. Sebagai contoh, sebuah pabrikan mobil biasanya mendapatkan berbagai komponen dari mobil tersebut dari pabriknya, misalnya diluar negeri, lalu setelah dikirim ke Indonesia, mereka tinggal merakitnya di sini, jadi proses produksi pembuatan barang tidak dilakukan di negara atau tempat dimana ponsel itu akan dijual.

Sistem ini cukup menarik, misalnya untuk memudahkan proses perakitan serta memudahkan juga untuk proses penjualan, karena barang tinggal dirakit, jadi kalau membutuhkan stok barang cepat, tidak perlu menunggu barang tersebut jadi tetapi tinggal kirim komponenya saja. Ini juga sepertinya akan memudahkan untuk pergantian komponen jika ada yang rusak atau perlu diganti, jadi tidak perlu mengirimkan seluruh komponen.

Sekarang saya akan bercerita tentang pengalaman saya menggunakan ponsel ini dalam beberapa hari kebelakang ini. Kita mulai dari pertama kali saya dikirimkan satu unit ponsel ini, yang menurut cerita pabrikannya adalah salah satu prototipe yang baru selesai dan dikirimkan kepada saya.

Ada beberapa komponen yang cukup membuat saya penasaran, pertama sistem perakitannya, beberapa komponen ponsel tersebut terpecah menjadi beberapa bagian, sehingga saya harus merakitnya terlebih dahulu, pada awalnya saya keculitan menemukan cara membuka casing untuk memasukkan baterai, karena tidak dilampirkan instruksi, tapi akhirnya bisa dengan menekan sedikit bagian belakang ponsel sambil menggesernya ke atas.Keunikan yang saya temukan adalah dual keyboard, satu keyboard dengan tampilan angka yang cukup besar yang pada awalnya cukup norak juga sih, tapi kalau dipikir lagi kok lucu juga, minimal unik dan lain dari pada yang lain.

Dan satu lagi adalah keyboard yang dikenal dengan isitilah keyboard qwerty, atau keyboard ala BlackBerry. Dengan huruf yang cukup kecil memang, tapi cukup lengkap layaknya keyboard qwerty. Proses pergantian dual keyboard ini juga cukup mudah, cukup menggeserkannya ala membuka tutup untuk meganti baterai, tapi ke arah yang berlawanan yaitu ke arah bawah.


Tanpa suara klik, tapi cukup mulus dan mudah. Keunikannya, mesin dari ponsel ini telah tersedia untuk dual keyboard. Jadi kalau kita membuka untuk mengganti keyboard, kita akan melihat tuts warna perak berada di seluruh wilayah keyboard, jadi kita tinggal mengganti casing luarnya saja, kemudian mengganti sistem keyboard yang ada didalam ponsel, dengan memilih menu tertentu, maka voila! Tampilan serta menu keyboard telah bisa digunakan, Inilah sepertinya yang dimaksud dual OS, jadi selain keyboard menu yang berubah, keseluruhan tampilan menu ponsel pun berubah, kita bisa mengganti sistem operasi untuk dua jenis keyboard yang berbeda.

Jadi jika kita menggunakan keyuboard non qwerty maka tampilan menu juga akan mengikuti alur dari keyboard ini, tampilannya mirip ponsel-ponsel non qwerty, dengan menu awal atau menu utaa berjajar kebawah, sedangkan jika kita menggantinya dengan sistem keyboard qwerty, maka menu yang ada tampilannya mirip BlackBerry, dengan menu utama yang terkotak-kotak.

Untuk tampilan sistem didalamnya, memang sedikit keistimewaanya, selain yang telah disebutkan diatas yaitu dual sistem untuk pergantian menu yang berhubungan dengan keyboard, menu yang ada standar ponsel China, yang minim fitur kecuali fungsi standar, seperti phonebook, SMS, panggilan telepon. Selain itu ponsel ii juga telah bisa digunakan untuk browsing.

Beberapa fitur seperti alarm dan kalender juga telah tersedia ditambah dengan fitur tasks, tiga fitur yang sepertinya sudah tidak bisa dilepaskan dari fungsi ponsel sebagai penunjang produktivitas.Ponsel ini juga dilengkapi digital camera standar, lalu ada fitur loudspeaker serta player musik dan radio, calculator dan game.

Oh ya hampir lupa, ponsel ini juga memiliki fasilitas dual simcard GSM, jadi bagi mereka yang memiliki dua nomor telepon tidak perlu takut untuk menggunakan keduanya. Dan untuk ukuran cukup mungil dan salah saatu kelebihan yang ponsel ini adalah sangat ringan, bahkan kalau boleh saya bilang ringan sekali. Saya tidak mengujinya dengan timbagan tetapi saya bandingkan dengan ponsel sejenis atau yang sama kelasnya, ponsel ini jauh lebih ringan dari yang lain, meski casingnya dari plastik, namun tampak kokoh.

Jadi secara keseluruhan, untuk ponsel dikelasnya, yang berarti disejajarkan dengan ponsel dalam kelas yang sama, P111 ini cukup menyenangkan, meski untu fitur masih jauh dari ponsel kelas menengah dari merek yang populer, tapi cukup menarik untuk digunakan, serta melihat perkembangan yan mungkin akan dilakukan pabrikan ponsel ini di masa mendatang.

Sebagai penutup, berikut video tentang sistem Semi-Knocked Down yang saya ceritakan diatas. Selamat menonton!



SKD from aibyfky on Vimeo.